Bengkalis: Jumlah Warga Negara Asing (WNA) yang pulang ke negara asal melalui Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) Selat Baru, Bengkalis mengalami lonjakan signifikan pasca cuti Lebaran Idul Fitri 2025.
Berdasarkan data yang diterima RRI, tercatat sebanyak 1.757 WNA meninggalkan Indonesia melalui pelabuhan tersebut. Dari jumlah itu, 1.748 merupakan Warga Negara Malaysia dan 9 orang Warga Negara Singapura.
Angka keberangkatan tersebut meningkat drastis dibanding jumlah kedatangan WNA melalui pelabuhan yang sama selama masa cuti Lebaran, yakni hanya 707 orang, Rinciannya, 698 WN Malaysia, 4 WN Singapura, dan 5 WN Brunei Darussalam.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bengkalis, Agners Pramudya melalui Kepala Seksi Lalulintas dan Izin Tinggal Keimigrasian (Lalintalkim), Rangga Kharisma Putra, menyebutkan bahwa perbedaan data kedatangan dan keberangkatan disebabkan oleh pilihan jalur masuk yang berbeda.
“Banyak WN Malaysia yang datang ke Indonesia tidak melalui Bengkalis, melainkan lewat Dumai. Namun, saat arus balik, karena terjadi penumpukan di Pelabuhan Dumai, mereka memilih alternatif lewat Bengkalis,” jelas Rangga, Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, kebanyakan WNA tersebut merupakan warga Malaysia yang memiliki keluarga di wilayah Dumai dan Bengkalis. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan kelahiran Bengkalis yang kini sudah menjadi warga negara Malaysia.
“Destinasi mereka pun beragam, tidak semata-mata karena mudik. Sebagian memang memanfaatkan libur bersama untuk berwisata ke Melaka,” tambah Rangga.
Dari sisi keimigrasian, pihaknya memastikan semua proses keberangkatan berjalan lancar dan aman. Tidak ditemukan pelanggaran ataupun gejolak di pelabuhan selama periode arus balik.
“Semua prosedur dijalankan sesuai aturan, termasuk pemberian visa kunjungan selama 30 hari bagi WNA yang masuk. Rata-rata mereka punya tujuan yang jelas dan tidak ada masalah berarti selama proses pemeriksaan,” katanya.
Sementara itu, layanan permohonan paspor di Kantor Imigrasi Bengkalis mengalami sedikit kenaikan usai Lebaran. Meski demikian, menurut Rangga, angka tersebut masih tergolong wajar dan tidak melebihi kuota harian yang tersedia.
“Misalnya hari Selasa ada 38 pemohon, Rabu 39, Kamis 42. Kuota kita masih aman, yaitu 50 per hari, dengan 45 online dan 5 prioritas. Jadi sejauh ini, tidak ada lonjakan signifikan,” pungkasnya.
sumber: rri.co.go.id