Jakarta — Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut menjadi pengingat agar lebih bekerja keras.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura menjelaskan, pemerintah bersyukur dengan hasil survei yang menunjukkan tingginya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah.
“Tapi di sisi yang lain, ini alarm juga buat kita semua bahwa mempertahankan itu seringkali lebih sulit, begitu kan, daripada meningkatkan,” ujar Prita dalam program Obrolan News Room di Kompas.com, Selasa (21/1/2025).
Dengan begitu, kata Prita, pemerintah justru menjadikan capaian ini untuk bekerja lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga bisa terus memenuhi ekspektasi publik.
“Jadi mempertahankan, memenuhi ekspektasi ini menjadi satu alarm buat kita semua. Alarm untuk apa? Alarm untuk kita bekerja lebih keras lagi, ini untuk melayani publik. Di kami di kantor komunikasi kepresidenan, kami melihatnya seperti itu. Ini menjadi satu alarm kerja keras buat kita,” kata Prita.
Diberitakan sebelumnya, survei terbaru Litbang Kompas pada Januari 2025 menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai angka tertinggi di bidang politik dan keamanan, yaitu sebesar 85,8 persen.
Angka ini menjadikan bidang tersebut sebagai sektor dengan apresiasi tertinggi dibandingkan tiga bidang lainnya, yaitu kesejahteraan sosial (83,7 persen), ekonomi (74,5 persen), serta penegakan hukum dan HAM (72,1 persen).
Peneliti Litbang Kompas Andreas Yoga Prasetyo menilai tingginya tingkat kepuasan di bidang politik dan keamanan disebabkan oleh stabilitas yang terus terjaga dalam beberapa bulan terakhir.
“Indikatornya, kita merasa aman untuk beraktivitas, kita menjalankan kegiatan sehari-hari dengan aman, atau bahkan kita pada 2024 bisa melakukan pemilu, pilpres, bahkan pilkada,” ungkap Andreas.
Keberhasilan Presiden Prabowo dalam merangkul berbagai kekuatan politik juga menjadi salah satu faktor pendorong tingginya apresiasi di bidang ini. Andreas mengacu pada kekuatan Koalisi Merah Putih yang menguasai sekitar 81 persen kursi parlemen.
Persentase tersebut tidak terlalu jauh dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu 80,9 persen. Hal itu dianggap menjadi cerminan keberhasilan Prabowo dalam merangkul kekuatan politik.
“Kalau kita lihat, ada benefit politik yang didapatkan ketika strategi itu dijalankan pemerintah sekarang,” ujar Andreas.
Strategi politik akomodatif pemerintah dinilai menciptakan stabilitas di tingkat elite maupun masyarakat luas.
“Satu, transisi pemerintahan berjalan mulus. Setelah dilantik (Prabowo-Gibran), harus menyusun kabinet dan itu berjalan aman dengan mengakomodasi semua kekuatan politik. Semua ketum partai jadi menko, itu kan bagian dari strategi politik, sehingga warga lihat, oh oke juga ini,” jelas Andreas.
Metode penelitian Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan dari tanggal 4-10 Januari 2025. Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dengan “margin of error” penelitian +/- 3,10 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT. Kompas Media Nusantara).
Editor : Jamal Lsmw
Sumber : Kompascom