Negara: Pelaksanaan Operasi Ketupat Agung 2025 di wilayah hukum Polres Jembrana menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Salah satu capaian paling menonjol adalah penurunan tajam jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, yang tercatat turun hingga 75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Data dari Polres Jembrana mencatat, meski jumlah kasus kecelakaan secara umum mengalami peningkatan 3 kasus (naik 16,7%), jumlah korban meninggal dunia justru menurun drastis dari 4 orang menjadi hanya 1 orang. Hal ini menjadi sorotan positif di tengah padatnya arus mudik dan balik Lebaran.
“Ini capaian yang sangat penting. Meskipun jumlah kasus naik, namun kualitas penanganan serta dampaknya terhadap korban jauh lebih terkendali. Korban luka berat nihil, dan korban luka ringan memang naik 4 orang, tapi ini masih dalam batas wajar,” ucap Kasat Lantas Polres Jembrana, IPTU Aldri Setiawan, Selasa (8/4/2025).
Tak hanya itu, kerugian materiil akibat kecelakaan juga berhasil ditekan, turun sebesar Rp 11,6 juta atau sekitar 19,9 persen. IPTU Aldri juga menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat kecelakaan bukan berasal dari kalangan pemudik atau wisatawan.
Selain soal kecelakaan, Operasi Ketupat Agung 2025 juga menunjukkan penurunan pada angka kriminalitas dan pelanggaran lalu lintas. Gangguan Kamtibmas turun sebanyak 5 kasus atau 35,7 persen. Pelanggaran lalu lintas menurun drastis sebesar 42,2 persen atau 264 perkara dibanding tahun sebelumnya.
Namun, menariknya, metode penindakan mengalami pergeseran. Tilang manual justru meningkat tajam 55 perkara (5.500%), sedangkan teguran turun 333 perkara (53,2%). Sementara itu, penindakan melalui ETLE statis meningkat 1.400%, meski dalam angka absolut hanya bertambah 14 perkara. Guna mencegah terjadinya pelanggaran dan kecelakaan, upaya preemtif dan preventif turut digencarkan. Kegiatan penyuluhan lalu lintas meningkat 10 kali, pemasangan materi sosialisasi naik 86 kali, dan kegiatan Turjawali seperti pengaturan dan penjagaan jalan juga naik total 130 kegiatan (9,4%).
“Sinergi antar lembaga serta peran aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan Operasi Ketupat tahun ini. Edukasi yang konsisten dan pengawasan yang ketat terbukti efektif menekan risiko di lapangan,” kata IPTU Aldri.
Sementara itu, data arus lalu lintas menunjukkan kenaikan jumlah kendaraan keluar Jembrana sebesar 10,5 persen, dengan jumlah pemudik meningkat hampir 9 persen. Sebaliknya, jumlah kendaraan masuk menurun 3 persen, khususnya roda dua yang turun signifikan sebesar 14,7 persen.
Secara keseluruhan, Polres Jembrana menilai pelaksanaan Operasi Ketupat Agung 2025 berjalan kondusif dan efektif. Penurunan korban jiwa menjadi indikator utama keberhasilan operasi pengamanan Lebaran tahun ini.
sumber: rri.co.id