Meulaboh – Bencana angin puting beliung menerjang wilayah Gampong Lhueng Tanoh Tho, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (2/8/2025) pukul 17.45 WIB. Kejadian ini menyebabkan lima rumah rusak berat, delapan rumah rusak sedang, empat rumah rusak ringan, serta merusak satu balai pengajian.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat, Teuku Ronald Nehdiansyah, melaporkan total 17 kepala keluarga (KK) atau 50 jiwa terdampak dalam bencana tersebut. Sebagian besar korban saat ini mengungsi ke rumah saudara maupun tetangga terdekat.
Menindaklanjuti laporan kejadian, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung turun ke lokasi guna melakukan pendataan dan penanganan awal. Pada Minggu (3/8/2025), BPBD melanjutkan respons darurat dengan mendirikan tenda pengungsian dan membuka dapur umum bagi warga terdampak.
Distribusi bantuan masa panik pun segera disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana. Bantuan yang diberikan meliputi 40 sak beras 5 kilogram, 34 boks hygiene kit, 34 lembar matras, 50 lembar selimut, 34 paket pakaian, dan 30 kasur lipat.
Selain bantuan logistik, BPBD juga melakukan pembersihan puing-puing bangunan dan pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Penanganan darurat ini difokuskan agar warga terdampak dapat segera kembali menjalankan aktivitasnya.
Beberapa nama korban terdampak antara lain Fitrah Muhammad Saputra, Abdul Salamsyah, Musri, Abdullah Arif, Zulhilmi MY, Ernawati, Forzal, Amiruddin, Aisyah, Tajuddin, Terman Siradj, Rampeng (MD), Irfan Mahyidin, Manzulil Fajri, Ansari, serta satu fasilitas umum yakni balai pengajian.
Kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp300 juta berdasarkan hasil asesmen sementara oleh tim gabungan. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui BPBD dan Dinas Sosial menyampaikan komitmen penuh terhadap pemulihan pascabencana.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah mendirikan lokasi pengungsian darurat dan menyiagakan dapur umum di sekitar titik kejadian,” ujar Teuku Ronald. Ia menambahkan bahwa pendataan lanjutan dan pemantauan terhadap warga terdampak masih terus dilakukan.
Ronald juga menyampaikan, bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat namun enggan mengungsi, BPBD akan memasang tenda di sekitar rumah masing-masing. Fasilitas ini disediakan agar dapat digunakan sementara waktu hingga tempat tinggal mereka dapat dihuni kembali.
Sumber : https://rri.co.id/aceh