Sebanyak 59 Sekolah Rakyat tambahan dijadwalkan akan beroperasi pada September mendatang, menyusul 63 Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi di pertengahan Juli dan 37 Sekolah Rakyat yang akan segera beroperasi pada akhir Juli 2025.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, Selasa (29/07/2025), di Istana Merdeka Jakarta.
Beroperasinya 159 titik Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026 ini, akan mampu menampung 620 rombongan belajar dengan total 15.370 siswa, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Proses pembelajaran di sekolah-sekolah ini akan didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan nonguru.
“Titik penyelenggaraan Sekolah Rakyat rintisan tahun 2025 itu bisa menampung kurang lebih sekitar 15.000 siswa Sekolah Rakyat dan melibatkan lebih dari 2.000 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan lainnya,” ujar Mensos.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen), Kementerian Sosial (Kemensos), Robben Rico menjelaskan, 159 titik Sekolah Rakyat yang ditargetkan berjalan pada tahun 2025 tersebar dari Sumatra hingga Papua, dengan rincian 34 titik di Sumatera, 65 di Jawa, 7 di Bali dan Nusa Tenggara, 13 di Kalimantan, 28 di Sulawesi, 7 di Maluku, dan 5 di Papua.
Kendati target 159 titik pada tahun ajaran 2025/2026 telah terpenuhi, Robben menyebut bahwa Kemensos tetap akan menampung jika ada pemerintah daerah yang menyampaikan usulan baru penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
“Tidak apa-apa, tetap akan kita terima [usulannya]. Kemudian, nanti kita list untuk yang tahun ajaran baru,” ujar Robben, dikutip dari laman Kemensos, Kamis (31/07/2025).